Don’t Limit Your Challenges, Challenge Your Limit.
..
 
          
        
          
        
Peresmian Masjid Al Madinah “Harus Punya Bedug”
 Jumat pagi suasana MAN Tambakberas tampak berbeda. Mulai pukul 07.00  para guru berdatangan.  

Dengan berpakaian seragam batik Yayasan  Pondok Pesantren Bahrul Ulum dewan guru berbaur dengan dua ratus  undangan yang berasal dari Majelis Pengasuh PPBU, Komite MAN  Tambakberas, dan masyarakat sekitar MAN Tambakberas. 
Yaps. menjelang ulang tahunnya yang ke 43 MAN Tambakberas telah  berhasil membangun sebuah masjid yang megah. Masjid yang awalnya  diberi  nama Masjid Islamic Centre ini akhirnya diresmikan dengan nama Masjid  Al Madinah. Nama Al Madinah akhirnya diambil berdasarkan pertimbangan  pengibaratan. Ibaratnya, Pondok Pesantren Bahrul Ulum sebagai Mekkah dan  MAN Tambakbakberas sebagai Madinahnya. Sebuah harapan nan tinggi,  seiring harapan semoga Masjid Al Madinah mampu menjadi masjid yang dapat  dimanfaatkan dan dimakmurkan oleh civitas akademikan MAN Tambakberas  dan masyarakat sekitar.
 
Dalam sambutannya, Ketua Takmir Masjid Al Madinah, K.H. Fadlullah  Malik menyampaikan pertanyaan kepada undangan: Lebih mudah mana,  membangun masjid dengan memakmurkan masjid? Semua hadirin terdiam, dan  malah kembali bertanya, lebih mudah mana`ya?

 
Akhirnya, ketika K.H. Irfan Sholeh memberikan sambutannya, terjawab  juga pertanyaan itu. Sama saja. Membangun masjid itu berat, bila tidak  ada dana, memakmurkan masjid pun berat, bila masyarakat di sekitar tidak  mau memakmurkannya. Keduanya akan menjadi mudah bila memang ada niat  yang sungguh-sungguh dan lillahi ta’ala.
 
K.H. Irfan Sholeh mengatakan bahwa Masjid Al Madinah tidak digunakan  untuk shalat Jumat karena masjid-masjid di sekitar MAN Tambakberas masih  representatif untuk shalat Jumat. “ Masjid itu ada dua, yaitu masjid  yang difungsikan untuk melaksanakan shalat Jumat dan masjid untuk  i’tikaf,” kata K.H. Irfan Sholeh. “Bila ada wanita yang haid, dia tidak  boleh masuk masjid. Dan, untuk i’tikaf, ta’mir masjid harus memberi  batasan shafnya. sehingga masjid Al Madinah bisa digunakan oleh siswa  putra-putri sebagai tempat belajar”, lanjut beliau.
 
Ada satu hal menarik yang disampaikan oleh K.H. Irfan Sholeh. “Karena  masjid Al Madinah adalah masjid orang NU, takmir masjid dan madrasah  harus menyiapkan bedug. Bedug itulah yang membedakan orang NU dengan  yang lainnya,” kata beliau dengan tegas. Pernyataan beliau disambut baik  oleh takmir dan pimpinan MAN Tambakberas.
 
Demikian pula yang disampaikan K.H. Hasib Wahab. “Harus disahkan oleh  ta’mir berapa shaf masjid Al Madinah yang digunakan untuk i’tikaf, agar  masjid Al Madinah dapat lebih difungsikan keberadaannya. “ kata  K.H.  Hasib Wahab.
 
Acara peresmian Masjid Al Madinah berjalan dengan lancar. Diawali  dengan acara khotmil Qur’an yang dipimpin Gus Syifa Malik. Acara  kemudian dilanjutkan dengan membaca tahlil, sambutan-sambutan, dan  diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Drs. H. Azam Yasir. (http://mantambakberas.com/madrasah/jelang-hut-43-man-tambakberas-masjid-al-madinah-harus-punya-bedug-03-2012/)
 
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
1 komentar:
Assalamualaikum wr. wb.
Masjid Almadinah sangat indah dan luar biasa bagus,,
Sudah ada bedugnya belum? kalau belum, ane mau menawarkan produk2 bedug ane: silahkan buka saja info lengkapnya di: http://hiekamusic.blogspot.com, atau hub kami di HP: 085842935000 (HILMAN ADHY).
Posting Komentar
next more...